TAMAN SUNGAI MUDAL

wisata-jogja
Gambar 1.1 taman sungai mudal
Tak Sekedar Bermain Air di Bawah Naungan Gunung Kelir. Saat musim berganti dan hujan tak lagi membasahi bumi, Wisata Jogja air terjun musiman menjadi tak menarik lagi. Namun lain halnya dengan Wisata Jogja Air Terjun Mudal kini telah mempercantik diri dengan taman bunga warna-warni.

Jam Buka Taman Sungai Mudal
Senin - Minggu: pukul 08.00 - 17.00 WIB

Musim mulai beralih, udara basah dengan hujan sepanjang hari mulai berganti dengan cuaca terik berasal dari sengatan matahari. Dedaunan dari pohon-pohon hijau rimbun pun mulai menguning, mengering dan berjatuhan satu demi satu meninggalkan ranting-ranting. Sumber-sumber mata air mulai mengecil debitnya. Tebing-tebing yang biasa dialiri air terjun musiman dan menjadi salah satu buruan para penikmat Wisata Jogja blusukan. Namun kemarau nampaknya belum berpengaruh pada vegetasi rimbun di kawasan Wisata Jogja Menoreh. Pepohonan Wisata Jogja bagian barat ini tetap cantik dengan warna hijau zamrudnya. Seperti yang terlihat sepanjang perjalanan wisatawan menuju Wisata Jogja Taman Sungai Mudal.
wisata-jogja
Gambar 1.2 taman sungai mudal
Wisata Jogja Mudal adalah sebuah mata air memancar dari kedalaman gua Wisata Jogja  Girimulyo, Kulon Progo. Dinamakan Wisata Jogja Mudal karena sumber air ini selalu memancarkan air sepanjang tahun hingga dapat mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga sekitar melalui pipa-pipa. Aliran airnya jernih juga meluap membentuk aliran sungai serta melewati air terjun dengan nama serupa, kemudian berlanjut hingga Wisata Jogja Air Terjun Kembang Soka dan Wisata Jogja Air Terjun Kedung Pedut letaknya lebih rendah.

Berawal dari kerja bakti masyarakat sekitar membersihkan daerah aliran sungai terbengkalai dan lebat oleh semak belukar, tepian Wisata Jogja Sungai Mudal sepanjang kira-kira 600 meter ini pun perlahan mempercantik diri menjelma menjadi sebuah destinasi nan menarik untuk didatangi. Sebelum dikelola pokdarwis setempat seperti saat ini, hanya Wisata Jogja Air Terjun Mudal membuat orang-orang tertarik untuk datang berkunjung. Itu pun hanya bisa dilakukan saat musim penghujan, ketika debit air terjun cukup deras.
wisata-jogja
Gambar 1.3 taman sungai mudal
Kolam alami berair jernih untuk berendam, berenang atau bermain air yang dibuat dengan membendung sungai menjadi sajian pembuka ketika sampai Wisata Jogja Taman Sungai Mudal. Berbagai jenis bunga terutama anggrek, terlihat mulai ditanam di sepanjang bantaran kolam alami. Uniknya Wisata Jogja ini siapapun dapat menyumbangkan benih tanaman atau bunga untuk mempercantik taman sungai melalui program "Trees of Hope", sebuah program titip tanam dilakukan Wisata Jogja Taman Sungai Mudal sebagai usaha pelestarian lingkungan. Sehingga tak hanya menikmati kecantikannya, sebagai pengunjung kita juga ikut serta menjaga layaknya simbiosis mutualisme.

Melewati sebuah jembatan bambu artistik yang dibangun diatas bendungan, wisatawan Wisata Jogja mencapai bagian tepi kolam lain lebih lapang dan banyak dibangun gazebo-gazebo beratap ijuk. Sisi ini juga terlihat area camping ground dengan background tebing batu Gunung Kelir sekilas memang menyerupai tempat untuk pertunjukan wayang. Menurut cerita masyarakat setempat, dinamakan Wisata Jogja Gunung Kelir karena tebing batu tersebut adalah tempat untuk pagelaran wayang zaman para wali.
wisata-jogja
Gambar 1.4 taman sungai mudal
Terlepas benar tidaknya legenda tentang sang tebing batu, Wisata Jogja Gunung Kelir menjadi daya tarik tersendiri di taman sungai ini. Selain bentuknya yang unik, keberadaan tebing batu Gunung Kelir membuat Wisata Jogja Taman Sungai Mudal semakin teduh, membentenginya dari serangan sinar matahari menyengat. Jika sedang beruntung kita bisa melihat kera ekor panjang (Macaca fascicularis) banyak ditemukan di kawasan Wisata Jogja Menoreh, menuruni tebing batu ini untuk mencari makanan.

Ketika sedang asyik menikmati pemandangan nan asri serta sejuknya udara pegunungan, tak sengaja mata kami tertumbuk pada tangga bambu kecil samping jembatan sebelumnya luput dari pandangan. Tangga bambu kecil ini mengantarkan saya ke Air Terjun Mudal dan beberapa kolam alami lainnya letaknya lebih rendah. Musim kemarau membuat aliran air terjunnya tak terlalu deras, hingga permukaan batuan yang biasanya tertutup aliran air kini hanya tertutup lumut, si tumbuhan perintis. Padahal jika debit air sedang deras, cukup seru melakukan rappelling dan water canyoning air terjun ini. Debit air kecil tak mengurangi keseruan kami bermain air nan biru di kolam-kolam alami. Menikmati udara pegunungan sambil mendengarkan gemericik air diselingi suara hewan-hewan penghuni pegunungan yang berdendang di kejauhan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TAMAN SUNGAI MUDAL"

Post a Comment