CANDI BARONG

wisata-jogja
Gambar 1.1 candi barong
Merupakan tempat Wisata Jogja yang wajib anda kunjungi.Tempat yang pas untuk menanti Senja Ditemani Senyum Para Kala Barong. Di atas Bukit Batur Agung, tenggara Keraton Ratu Boko, sebuah kompleks percandian berdiri,tempat petani memuja Dewa Wisnu dan Dewi Sri. Ciri hiasan kala barong tersenyum ada pada tiap sisi candi wisata jogja ini membuatnya menarik dikunjungi.Dua buah ratna (puncak candi agama Hindu) lamat-lamat terlihat dari balik deretan pepohonan penghuni Bukit Batur Agung
ketika menyusuri jalan tenggara kompleks wisata jogja Keraton Ratu Boko. Sempat sejenak hilang, kemudian nampak kembali dalam wujud lengkapnya.

Di Dusun Candisari, Sambirejo, Prambanan, dua buah candi "kembar" nan gagah berdiri diatas pelataran tiga tingkat yang luas. Dialah Candi Barong, tempat memuja Dewa Wisnu dan Dewi Sri tak lain adalah dewi kesuburan oleh masyarakat Hindu kala itu bertani. Mereka begitu mengharapkan anugerah kesuburan diatas bukit karst dengan penuh cadas.

Menurut sejarah, candi ini diperkirakan dibangun antara abad ke-9 dan 10 sebenarnya bernama Candi Suragedug. Namun, hiasan kala (sosok raksasa menyeramkan biasanya menghias gerbang atau pintu masuk candi) berbentuk barong pada tiap sisi bangunan candi Wisata Jogja yang begitu khas membuat masyarakat sekitar lebih senang menjulukinya Candi Barong.

wisata-jogja
Gambar 1.2 candi barong

Kala-kala barong pada candi ini dalam mitologi Hindu dipercaya sebagai makhluk penjaga kesucian bangunan. Alih-alih menyeramkan seperti kala pada bangunan lainnya, barong-barong ini malah terkesan memberikan senyumannya. Selain barong, ornamen unik lain khas wisata Jogja menghiasi candi ini adalah Ghana, si raksasa kerdil yang menopang relung candi.

Berbeda dengan candi-candi lain di wisata jogja yang memiliki bilik (ruangan dalam candi), Candi Barong dibangun tanpa ada bilik di dalamnya, hanya ada relung yang dulunya berfungsi untuk meletakkan arca.

Namun sayang, tak ada arca, lingga ataupun yoni terlihat saat ini. Dewa Wisnu dan Dewi Sri dalam bentuk arca pun tidak ada.
Secara keseluruhan, bangunannya sederhana saja, tak ada relief-relief kisah pewayangan ataupun pahatan dewa dewi di sana sini.

Namun, ketika menapaki satu persatu undakan menuju ke candi, kita akan merasakan sisa-sisa kejeniusan masyarakat lokal Yogyakarta masa silam. Pelatarannya sangat luas dan berada diatas bukit seolah memberi sedikit celah bagi tiap wisatawan wisata Jogja untuk menikmati luasnya cakrawala wisata jogja. Aktifitas para petani di sekitar candi ketika mengolah ladang dan sawah seakan menjelaskan alasan mengapa candi ini berdiri.

Ia dibangun menghadap ke barat, tempat dimana matahari menyudahi hari. Tak butuh waktu lama untuk mengelilingi keseluruhan bangunan wisata jogja ini. Tapi menikmati pemandangan di sekeliling wisata jogja, tak mungkin cukup sebentar saja. Semakin sore, pemandangan candi pun semakin indah.

Matahari semakin bersahabat dan tak begitu menyengat. Suara angin bermain dengan dedaunan di sekitar wisata jogja begitu merdu menenangkan. Aihhh...rasanya tak mau pulang sampai matahari benar-benar menghilang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CANDI BARONG"

Post a Comment