CANDI IJO

wisata-jogja
Gambar 1.1 candi ijo
Candi ini merupakan salah satu destinasi tujuan wisata jogja dapat menyuguhkan pesona alam, budaya serta pesawat yang tengah landing. Candi inilah yang membuat landasan Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang ke arah timur.

Menyusuri jalan menuju bagian selatan kompleks Istana Ratu Boko merupakan Tempat wisata Jogja yang perjalanannya mengasikkan , terutama bagi penikmat Wisata Jogja yang suka akan budaya. Bagaimana tidak, bangunan candi di sana bertebaran bak cendawan saat musim hujan sungguh tempat wisata jogja Recomendedd. Satu antaranya belum banyak menjadi perbincangan adalah Candi Ijo, sebuah candi yang letaknya paling tinggi di antara candi-candi lain sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta.

Candi Ijo dibangun sekitar abad ke-9,dikenal Bukit Hijau atau Gumuk Ijo ketinggiannya sekitar 410 m di atas permukaan laut. Karena ketinggiannya, maka bukan saja bangunan candi ini bisa dinikmati tetapi juga sasaran wisata jogja akan pemandangan alam di bawahnya berupa teras-teras seperti daerah pertanian  kemiringan curam. Meski bukan daerah subur, sensasi alam sekitar candi sangat indah untuk menikmati wisata jogja.
wisata-jogja
Gambar 1.2 candi ijo
Kompleks candi terdiri dari 17 struktur bangunan terbagi dalam 11 teras berundak. Teras pertama sekaligus halaman menuju pintu masuk merupakan teras berundak membujur dari barat ke timur. Bangunan di teras ke-11 berupa pagar keliling, delapan buah lingga patok, empat bangunan yaitu candi utama, tiga candi perwara. Peletakan bangunan tiap teras didasarkan atas kesakralannya. Bangunan teras tertinggi adalah paling sakral.

Ragam bentuk seni rupa dijumpai sejak pintu masuk bangunan ini  tergolong candi Hindu. Tepat diatas pintu masuk terdapat kala makara motif kepala ganda dengan beberapa atributnya membuat ciri khas Wisata Jogja sungguh indah. Motif kepala ganda dan atributnya juga bisa dijumpai candi Buddha menunjukkan bahwa candi itu adalah bentuk akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha. Beberapa candi memiliki motif kala makara serupa antara lain Ngawen, Plaosan dan Sari.

Ada pula arca gambar sosok perempuan dan laki-laki yang melayang, mengarah ke sisi tertentu. Sosok tersebut dapat mempunyai beberapa makna. Pertama, sebagai suwuk untuk mengusir roh jahat, yang kedua sebagai lambang persatuan Dewa Siwa dan Dewi Uma. Persatuan tersebut memaknai sebagai awal terciptanya alam semesta. Berbeda dengan arca Candi Prambanan, corak naturalis arca Candi Ijo tidak mengarah pada erotisme,wisatawan wajib mengunjungi indahnya wisata jogja.
wisata-jogja
Gambar 1.3 candi ijo
Menuju bangunan candi perwara teras ke-11, terdapat sebuah tempat seperti bak tempat api pengorbanan (homa). Tepat bagian atas tembok belakang bak tersebut terdapat lubang-lubang udara atau ventilasi berbentuk jajaran genjang dan segitiga. Ada tempat api pengorbanan merupakan cermin masyarakat Hindu memuja Brahma. Tiga candi perwara menunjukkan penghormatan masyarakat Hindu Trimurti, yaitu Brahma, Siwa, dan Whisnu.

Salah satu karya ini menyimpan misteri adalah dua buah prasasti yang terletak pada bangunan candi teras ke-9. Salah satu prasasti kode F bertuliskan Guywan atau Bluyutan berarti pertapaan. Prasasti lain terbuat dari batu berukuran tinggi 14 cm serta tebal 9 cm memuat mantra-mantra diperkirakan berupa kutukan. Mantra tersebut ditulis sebanyak 16 kali dan antaranya terbaca adalah "Om Sarwwawinasa, Sarwwawinasa." Bisa jadi, kedua prasasti tersebut erat akan terjadinya peristiwa tertentu Jawa saat itu. Apakah peristiwanya? Hingga kini belum terkuak.

Mengunjungi candi Wisata Jogja ini, wisatawan bisa menjumpai panorama indah yang ada di wisata jogja jadi tak akan bisa menjumpai candi lainnya. Bila menghadap ke arah barat dan memandang ke bawah, wisatawan bisa melihat pesawat take off, landing di Bandara Adisutjipto. Panorama itu dapat dijumpai Pegunungan Seribu tempat berdiri candi ini menjadi batas bagian timur bandara. Karena keberadaan candi pegunungan itu pula, landasan Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang ke arah timur.

Setiap detail candi menyuguhkan sesuatu bermakna serta mengajak penikmatnya untuk berefleksi sehingga perjalanan wisata jogja tak sekedar ajang bersenang-senang. Ada banyak karya seni rupa hebat tanpa disertai nama pembuatnya menunjukkan pandangan masyarakat Jawa saat itu  lebih menitik beratkan ke pesan moral dibawa oleh suatu karya seni, bukan si pembuat atau kemegahan karya seninya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CANDI IJO"

Post a Comment