EMBUNG BATARA SRITEN

wisata-jogja
Gambar 1.1 embung batara sitren
Terpesona oleh Sang Batara, Wisata Jogja Telaga Buatan Tertinggi Jogja.  Wisata Jogja batara Sriten bukanlah salah satu nama dari sekian banyak dewa-dewi dalam kisah-kisah pewayangan Jawa. Ia hanyalah telaga buatan tertinggi Gunungkidul menawarkan keindahan panorama hingga membuat siapa pun terpesona olehnya. Jalanan menanjak dan berliku-liku menuju Pegunungan Baturagung Utara membuat saya tak henti-hentinya menahan nafas, tegang. Terlebih ketika tiba-tiba kendaraan kami berhenti pada tengah tanjakan curam dan panjang.

Jalanan cor blok mulai rusak, berlanjut dengan jalanan berbatu kapur kurang lebih sepanjang 5,5 kilometer mengantarkan wisatawan menuju dataran tertinggi Gunungkidul. Saya baru bisa bernafas lega ketika kendaraan telah mencapai tanah datar tertutupi conblock, area tempat parkir dengan ketinggian lebih dari 800 Mdpl. Sebuah telaga buatan tak terlalu besar dengan kapasitas sekitar 10 ribu meter kubik tersaji depan mata, dikelilingi pagar besi rendah dan jalan conblock tepinya.
wisata-jogja
Gambar 1.2 embung batara sitren
Kawasan  Wisata Jogja pegunungan Baturagung Utara tak jauh berbeda dengan kawasan kabupaten Gunungkidul lainnya, berupa pegunungan karst tandus dan sering kali dilanda kekeringan ketika kemarau tiba. Pembangunan retention basin dikenal dengan nama wisata jogja Embung Batara Sriten pun dianggap sebagai solusi untuk mencegah kelangkaan air sekaligus mengembangkan kawasan agrowisata buah sekitarnya, dengan memanfaatkan air hujan ditampung saat musim penghujan.

Saat pertama kali mendengar namanya, terlintas sosok-sosok batara atau dewa-dewi kayangan dalam kisah-kisah pewayangan. Awalnya saya menerka, lokasi Wisata Jogja embung tak biasa digambarkan bagai surgaloka tempat dewa dewi bertakhta. Namun ternyata, sebutan wisata jogja Embung Batara Sriten diberikan karena lokasi embung ini berada dipegunungan Baturagung Utara kemudian disingkat menjadi Batara, tepatnya wilayah Padukuhan Sriten.


Angin tak henti-hentinya berhembus membawa hawa dingin khas pegunungan ketika penikmat Wisata Jogja menelusuri tepi  Wisata Jogja embung. Dari jarak sedekat ini dapat terlihat lapisan tipis geo membran digunakan dalam teknik pembuatan wisata jogja Embung Batara Sriten. Karena lapisan tipis menyerupai plastik hitam inilah, wisata jogja Embung Batara Sriten tak digunakan untuk memelihara ikan. Sebab keberadaan ikan-ikan akan merusak lapisan tipisnya. Hingga akhirnya wisata jogja Embung Batara Sriten hanya dihuni oleh berudu-berudu nang terlihat asyik berenang diair berwarna biru kehijauan.
wisata-jogja
Gambar 1.3 embung batara sriten
Menikmati indahnya panorama Wisata Jogja Embung Batara Sriten bisa dilakukan dalam berbagai cara. Seperti duduk-duduk sekitar embung sambil merasakan hembusan angin tetap dingin, meskipun matahari sedang bersinar penuh semangat. Bisa juga sambil menyesap segarnya segelas es teh atau nikmatnya secangkir kopi tubruk disediakan warung-warung kaki lima tak jauh dari embung. Mencoba teduhnya naungan pohon ikonik Wisata Jogja Embung Batara Sriten, dalam ayunan hammock seperti Wisatawan lakukan pun menjadi salah satu pilihan menyenangkan.

Sementara, masih terpesona dengan keindahan panorama telaga buatan serta terbuai sejuknya udara pegunungan, dataran nan lebih tinggi daripada sisi timur menggoda wisatawan penikmat Wisata Jogja untuk mengeksplorasi. Puncak Tugu Magir, begitulah puncak sisi timur ini disebut. Puncak tertinggi wisata jogja Pegunungan Baturagung Utara sekaligus puncak tertinggi di Kabupaten Gunungkidul. Sinilah tempat para penjelajah dirgantara mencoba mengembangkan parasut paralayang dari ketinggian 859 Mdpl. Tempat ini pula terdapat makam tiban dipercayai penduduk setempat sebagai petilasan Syeh Wali Jati, seorang kerabat Sultan pada masanya.

Puncak Tugu Magir menyuguhkan pemandangan 360 derajat wilayah sekitarnya berlokasi lebih rendah. Sejauh mata memandang dapat terlihat landscape Kota Klaten dengan Rawa Jombor, Kota Jogja dengan Merapi nan gagah, deretan pegunungan Gunungkidul hingga berlanjut ke wilayah Wonogiri ketika tertutup kabut tipis. Dari puncak ini pula penikmat Wisata Jogja bisa menyaksikan cahaya pertama matahari mengawali hari, juga saat-saat ia kembali pulang ke peraduan.

 Wisatawan lebih baik berkunjung ketika cuaca cukup cerah lewat tengah hari, sehingga kami tak dapat menyaksikan saat-saat matahari muncul dari balik kabut tipis seolah-olah seperti awan-awan berarakan. Namun wisatawan bisa mendapat kesempatan untuk menyaksikan saat-saat ia perlahan mulai menghilang, menyelinap balik cakrawala setelah seharian bersinar cukup garang. Ketika wisatawan beranjak menuruni Puncak Tugu Magir dan mencapai tepi embung, langit sudah semakin gelap meskipun sisa-sisa semburat merah masih terlukis pada langit barat.
wisata-jogja
Gambar 1.4 embung batara sriten
Suara adzan maghrib mulai terdengar bersahutan dari kejauhan, sebagai tanda sudah saatnya kami pulang. Seperti beberapa orang sama-sama tak ada niatan untuk camping kawasan wisata jogja Embung Batara Sriten. Perjalanan pulang pun sama menegangkannya seperti saat kami datang, menyusuri jalanan menurun curam dengan penerangan terbatas dari lampu kendaraan. Rem kendaraan harus dipastikan dalam keadaan optimal saat menuruni jalanan pulang, terutama bagi pengguna kendaraan matic sebenarnya tak dianjurkan untuk dipergunakan menuju Wisata Jogja Embung Batara Sriten.

Tak adanya engine brake pada motor matic membuat pengemudi hanya bisa mengandalkan rem, sehingga lebih mudah membuat motor matic mengalami over heating pada disc brake. Rasa lega baru memenuhi rongga dada saat roda-roda kendaraan wisatawan telah melaju pada jalanan mulus beraspal, di saat langit sudah benar-benar pekat dengan pendar cahaya bulan nan pucat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "EMBUNG BATARA SRITEN"

Post a Comment