TAMAN SARI

wisata-jogja
Gambar 1.1 taman sari
Istana Air penuh Keindahan serta Rahasia. Gemercik air, keindahan arsitektur kuno, pemandangan nan menakjubkan membuat Wisata Jogja Taman Sari sangat mempesona. Lorong-lorong serta bangunannya menjadikan Taman Sari penuh rahasia akan terus dikuak.

Masa setelah Perjanjian Giyanti, Pangeran Mangkubumi membangun keraton sebagai pusat pemerintahan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I membangun keraton tengah sumbu imajiner nang membentang antara Gunung Merapi-Pantai Parangtritis. Titik yang menjadi acuan pembangunan keraton adalah sebuah umbul (mata air).

Untuk menghormati jasa istri-istri Sultan karena telah membantu selama masa peperangan, beliau memerintahkan Demak Tegis seorang arsitek berkebangsaan Portugis, Bupati Madiun sebagai mandor untuk membangun sebuah istana di umbul yang terletak 500 meter selatan keraton. Istana yang dikelilingi segaran (danau buatan) dengan wewangian dari bunga-bunga ditanam pada pulau buatan itu sekarang dikenal dengan nama Wisata Jogja Taman Sari.

"Dari atas Gapura Panggung ini Sultan biasa menyaksikan tari-tarian di bawah sana. Bangunan-bangunan disampingnya merupakan tempat para penabuh, ditengah-tengah biasa didirikan panggung tempat para penari menunjukkan kepiawaian nan keluwesan mereka," terang seorang pemandu ketika kami memasuki Wisata Jogja Taman Sari. Gapura Panggung, pemandu membawa kami masuk ke sebuah area katanya dulu hanya diperbolehkan untuk Sultan dan keluarganya, kolam pemandian Wisata Jogja Taman Sari. Gemericik air langsung menyapa.
wisata-jogja
Gambar 1.2 taman sari
Airnya jernih berpadu apik dengan tembok-tembok krem gagah mengitarinya. Kolam pemandian area ini dibagi menjadi tiga yaitu Umbul Kawitan (kolam untuk putra-putri Raja), Umbul Pamuncar (kolam untuk para selir), Umbul Panguras (kolam untuk Raja). Sebuah periuk tempat istri-istri Sultan bercermin masih utuh berdiri ketika Wisatawan memasuki menara tempat pribadi Sultan. Ornamen penghias periuk memberi kesan glamor terhadap benda yang terletak samping lemari pakaian Sultan tersebut. Bisa dibayangkan, 200 tahun lalu seorang wanita cantik menunggu air di periuk ini hingga tenang lalu dia menundukkan kepalanya, memperbaiki riasan dan sanggulnya, memperindah raganya sembari bercermin. Selain periuk kamar pribadi Sultan, pada terdiri tiga tingkat ini ada tangga kayu jati masih utuh terawat sehingga memberi kesan antik bagi siapa pun melihatnya.

Naik ke tingkat paling atas, pantulan mentari kolam di bawahnya beserta area Wisata Jogja Taman Sari terlihat jelas. Mungkin dahulu Sultan juga menikmati pemandangan atas sini, pemandangan Taman Sari masih lengkap dengan danau buatannya, bunga-bunga semerbak mewangi. Selepas menikmati pemandangan atas menara, pemandu lalu membawa kami menuju Gapura Agung, tempat kedatangan kereta kencana nan biasa dinaiki Sultan bersama keluarganya.
wisata-jogja
Gambar 1.3 taman sari
Gapura ini dominan dengan ornamen bunga, sayap burung ini menjadi pintu masuk bagi keluarga Sultan hendak memasuki Taman Sari. Pesanggrahan tepat di selatan Taman Sari menjadi tujuan berikutnya. Sebelum berperang, Sultan akan bersemedi di tempat ini. Suasana senyap, hening langsung terasa ketika Wisatawan masuk. Di sini, Sultan pastilah memikirkan berbagai cara negosiasi lalu strategi perang supaya kedaulatan Keraton Yogyakarta tetap terjaga. Areal ini juga menjadi tempat penyimpanan senjata-senjata, baju perang, tempat penyucian keris-keris jaman dahulu. Pelatarannya biasa digunakan para prajurit berlatih pedang.
kami pun berpisah dengan pemandu di depan Gapura Agung. Namun, ini bukan berarti perjalanan terhenti karena masih ada beberapa tempat untuk disinggahi seperti Sumur Gumuling, Gedung Kenongo. Untuk menuju tempat tersebut, Wisatawan harus melewati Tajug, lorong penghubung Taman Sari dengan keraton dan juga Pulo Kenongo. Lorong bawah tanah lebar ini memang untuk berjaga-jaga apabila keraton dalam keadaan genting.
wisata-jogja
Gambar 1.4 taman sari
Ruang rahasia banyak tersembunyi di tempat ini. Keluar Tajug, Wisatawan akan melihat bekas Pulo Kenongo katanya dulu banyak ditumbuhi bunga kenanga penyedap Wisata Jogja Taman Sari.kami pun menuju Sumur Gumuling, masjid bawah tanah tempat peribadatan raja bersama keluarga. Bangunan dua tingkat didesain memiliki sisi akustik baik. Jadi, pada zaman dahulu, ketika imam mempimpin shalat, suara imam dapat terdengar dengan baik ke segala penjuru.

Sekarang pun, hal itu masih dapat dirasakan. Suara percakapan orang-orang jauh terasa seperti mereka sedang berada di samping kita. Selain itu, Untuk menuju ke pusat masjid ini, lagi-lagi harus melewati lorong-lorong gelap. Sesampainya di tengah masjid berupa tempat berbentuk persegi dengan 5 anak tangga di sekelilingnya, keagungan semakin terasa. Ketika menengadahkan kepala terlihat langit biru. Suara burung terdengar mulai permukiman penduduk di area Wisata Jogja Taman Sari semakin menambah tenteram suasana.

Persinggahan terakhir adalah Gedung Kenongo. Gedung duludigunakan sebagai tempat raja bersantap ini merupakan gedung tertinggi se-Taman Sari. Di tempat ini Anda dapat menikmati golden sunset penuh pesona. Keseluruhan Taman Sari pun bisa dilihat sejak disini, seperti Masjid Soko Guru di sebelah timur dan ventilasi-ventilasi Tajug. Puas dengan kesegaran air Wisata Jogja Taman Sari, langit akan menyapa. Pemandangan indah sekaligus mempesona ditawarkan Taman Sari. Pesona air apik berpadu dengan tembok-tembok bergaya campuran Eropa, Hindu, Jawa, China menjadi nilai Wisata Jogja Taman Sari tak akan terlupakan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TAMAN SARI"

Post a Comment