CANDI KIMPULAN

wisata-jogja
Gamba 1.1 candi kimpulan
Wisata Jogja Candi yang Rinci di Perguruan Tinggi UII
Kompleks perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII) tampak berbeda dengan perpustakaan-perpustakaan di perguruan tinggi lain. Bangunan tinggi  terdiri dari delapan lantai itu berbentuk melengkung hampir setengah lingkaran. Lalu di bagian bawahnya terdapat kawasan melingkar dipagari dinding.

Tujuan kami datang ke perpustakaan UII bukanlah untuk meminjam atau mengembalikan buku. Namun, kami ingin menilik Wisata Jogja candi saat penemuannya berita bertubi-tubi muncul di media. Secara kebetulan, UII yang pada 2009 akan membangun pondasi untuk perpustakaan malah menemukan candi. Dengan ditemukannya candi ini, UII menjadi satu-satunya kampus yang memiliki candi.

Untuk sampai ke candi, kami memang harus memasuki perpustakaan. Sejumlah persyaratan sebelum memasuki candi seperti melapor ke petugas dan mengisi buku tamu pun kami laksanakan. Sampai saat kami mendatangi Wisata Jogja candi ini di bulan Juni 2018. Saat selesai dengan urusan yang harus dilakukan sebelum memasuki Wisata Jogja candi, kami pun ditemani penjaga museum  Wisata Jogja candi, Safi. Memang, setelah Wisata Jogja candi ini ditemukan dan dilakukan ekskavasi, penunjang  Wisata Jogja candi seperti museum pun diciptakan.
wisata-jogja
Gambar 1.2 candi kimpulan
Namanya adalah Wisata Jogja Candi Kimpulan. Nama ini disesuaikan dengan nama lokasi penemuannya yaitu di Dusun Kimpulan, Desa Umbulmartani, Ngemplak, Sleman karena belum ditemukan prasasti di dekat candi. "Belum ditemukan prasasti di dekat candi ini. Jadi namanya disesuaikan nama daerahnya," kata Safi. Ia memaparkan bila pihak UII juga telah memberikan nama Candi Pustakasala, lantaran keberadaannya di kompleks perpustakaan.

Wisata Jogja Candi Kimpulan ditemukan pada kedalaman kurang lebih 2,1 meter di bawah permukaan tanah. Kala ditemukan, candi ini secara keseluruhan dalam keadaan yang baik meskipun tertimbun endapan-endapan sedimen. Material-material yang menimbun  Wisata Jogja Candi Kimpulan sudah dapat dipastikan tidak lepas dari aktivitas Gunung Merapi. Bangunan candinya sendiri disusun dari batuan andesit dibentuk dan diukir dengan rapi serta disusun tanpa menggunakan perekat/semen.

Wisata Jogja Candi Kimpulan memiliki bentuk minimalis. Di tepinya terdapat pagar batu terbuat dari batu gundul (boulder) membentuk sebuah bidang persegi direkatkan dengan tanah liat. Untuk melihat Wisata Joggja candi ini lebih dekat, kami harus melompati batu-batuan. Menuju ke tengah, terhampar dua candi yang berupa lantai tinggi.  Wisata Jogja Candi yang menghadap ke timur dan berbentuk persegi merupakan candi induk. Beberapa ornamen ditemukan di dinding candi, berupa kala berpola antefiks, relief orang duduk memegang tangkai teratai, dan roset (teratai dan mutiara). Di dalam  Wisata Jogja candi ini terdapat lingga-yoni, wadah gerabah, arca Ganesha, dan umpak batu. Peripih dan wadah perunggu berasal dari dalam lubang yoni, bawah lantai, dan bawah umpak juga ditemukan di candi yang lebar pintu hanya 60 sentimeter.
wisata-jogja
Gambar 1.3 candi kimpulan
Sedangkan Wisata Jogja candi yang lain  menghadap ke barat adalah candi perwara. Wisata Jogja Candi ini berbentuk persegi panjang. Di dalam candi ditemukan lingga yoni, lapik berornamen, arca Nandi, dan struktur batu menyerupai bak penampung air. Lebar pintu perwara ini lebih kecil dari candi induk, yakni 52 sentimeter.

Wisata Jogja Candi Kimpulan saat ditemukan tidak terdapat dinding bilik dan atap bangunan. Diperkirakan atapnya menggunakan bahan organik mudah lapuk yang bisa terbuat dari bambu atau kayu. Asumsi ini berdasarkan temuan umpak atau tumpuan tiang penyangga atap di lantai candi induk dan perwara.

Meskipun memiliki konstruksi sederhana, Wisata Jogja Candi Kimpulan memiliki kualitas konstruksi baik. Hal ini terlihat dari teknik pengerjaan Wisata Jogja candi yang bagus, apalagi pahatan-pahatan ornamennya sangat halus. Seperti yang terlihat pada arca Ganeshanya. Saat awal ditemukan, kondisi arca ini tampak detail dan tidak ada kecacatan. Begitu juga dengan ornamen kala, relief di sisi luar pintu selatan candi induk, dan antefiks sudut barat daya candi induk yang tampak jelas dan detail.

Terkesan menarik bila menelaah tentang Wisata Jogja Candi Kimpulan yang jelas-jelas memiliki nilai lebih. Menariknya adalah kualitas konstruksi itu menggambarkan bila masyarakat pendirinya telah mempunyai kemampuan dalam aspek teknis konstruksi. Apalagi Wisata Jogja candi ini masih berada dalam keadaan utuh meski tertimbun lahar dalam beberapa meter.
wisata-jogja
Gambar 1.4 candi kimpulan
Menurut Safi, Wisata Jogja Candi Kimpulan bukanlah candi yang didirikan atas titah raja, tetapi atas kehendak masyarakat. Menilik dari temuan wadah gerabah di wadah cerat yoni candi induk, fungsi Wisata Jogja Candi Kimpulan merupakan bangunan untuk pemujaan. Sedangkan penemuan 12 buah batu bundar dimungkinkan sebagai tempat untuk prasarana upacara. Adanya patung Dewa Ganesha, menurut Safi, juga mengisyaratkan bila Wisata Jogja candi ini dulunya digunakan sebagai tempat pemujaan. Adanya Dewa Ganesha ini sekaligus bukti latar belakang keagamaan masyarakat pendukungnya, yakni agama Hindu.

Sampai saat ini, belum semua bagian dari situs Wisata Jogja Candi Kimpulan diteliti secara tuntas. Situs ini dilestarikan untuk dimanfaatkan sebagai sarana penelitian dan pendidikan. Melihat Wisata Jogja Candi Kimpulan di lokasi kampus UII ini kita bisa melihat kearifan bertenggang rasa dan kerukunan antar umat beragama untuk bagian minoritas tetap dapat bereksistensi di wilayah mayoritas. Hal ini menjadi contoh bila perbedaan tidak untuk diperdebatkan tetapi bisa saling mengisi tanpa saling memengaruhi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CANDI KIMPULAN"

Post a Comment