GEOFOREST WATU PAYUNG

GEOFOREST WATU PAYUNG

wisata-jogja
Gambar 1.1 geoforest watu payung
Pengger Versi Update. Sudah banyak tahu mengenai Wisata Jogja Hutan Pinus Pengger, wanawisata favorit netizen. Namun hampir belum ada yang tahu tentang Wisata Jogja Geoforest Watu Payung, Wisata Jogja baru ini serupa tapi tak sama dengan Wisata Jogja Pengger.

Jam Buka Geoforest Watu Payung
Senin - Minggu: buka 24 jam

Kita semua sudah tahu Wisata Jogja Hutan Pinus Pengger, tempat Wisata Jogja yang sudah lebih dari setahun menjadi primadona di Yogyakarta. Pemandangannya memadukan teduhnya hutan pinus dengan indahnya lembah penuh cahaya membuat wisatawan Wisata Jogja rela berjauh-jauh datang ke sini, terutama pada petang hari. Karya-karya land art tersebar hutan ini makin menambah daya tariknya bagi wisatawan Wisata Jogja tidak sabar membagi momen liburan lini masa media sosial.

Namun, bagaimana dengan Geoforest Watu Payung? Terletak 27 KM ke arah tenggara titik 0 KM Yogyakarta, Wisata Jogja Geoforest Watu Payung adalah sebuah hutan jati tumbuh tepi jurang sebelah barat Pegunungan Sewu sekarang telah disulap menjadi sebuah tempat Wisata Jogja. Apa hubungannya hutan jati ini dengan Pengger? Bisa dibilang Wisata Jogja Watu Payung adalah Pengger versi update.
wisata-jogja
Gambar 1.2 geoforest watu payung
Pertama, keduanya sama-sama berada sedikit jauh dari Yogyakarta dan harus ditempuh dengan kendaraan sewaan. Bedanya, jalanan menuju Wisata Jogja Pengger lebih mudah ditempuh dan ramai dibandingkan jalanan menuju Wisata Jogja Geoforest, tidak hanya masih sepi tetapi juga lebih banyak tanjakannya dan lebih kasar jalanannya.

Keduanya Wisata Jogja tersebut punya sejarah paralel tetapi komposisi hutan berbeda. Seperti Wisata Jogja Pengger, Wisata Jogja Watu Payung dulunya juga merupakan hutan produksi kemudian dialih fungsikan menjadi objek Wisata Jogja. Bedanya, wisata Pengger terletak di Kabupaten Bantul adalah hutan pinus, sementara Geoforest dulunya adalah hutan produksi jati. Akibatnya, pertama terkesan lebih rindang dari yang kedua, apalagi pada musim kemarau. Lantai Wisata Jogja hutan Pengger juga kebanyakan adalah tanah, sementara lantai hutan Wisata Jogja Geoforest kebanyakan adalah bebatuan karang, menjelaskan dari mana nama hutan ini berasal.
wisata-jogja
Gambar 1.3 geoforest watu payung
Kedua Wisata Jogja itu juga sama-sama menawarkan pemandangan lembah nan indah. Wisata Jogja Wisata Pengger saat sore kita bisa menikmati hamparan hutan dan cahaya Yogyakarta di bawah. Kita bisa melihat dari atas matahari perlahan turun tepat depan mata kita. Tidak ada pemandangan sunset di sini, sebab matahari terbi sisi kiri sudut mata kita.
Keempat, Wisata Jogja Pengger dan Wisata Jogja Geoforest sama-sama telah disentuh tangan dingin Wisnu Ajitama bersama teman-temannya di Pandai Ruang. Seperti Wisata Jogja Pengger terkenal karena karya-karya land-art Wisnu, Wisata Jogja Geoforest juga sudah disulap Wisnu menjadi galeri karyanya masih konsisten berupa land art berbahan dasar tanaman saliara (Lana camara). Hanya saja, berbeda dengan Wisata Jogja Pengger dititipi Wisnu enam buah karya, Wisata Jogja Geoforest hanya memiliki empat buah karya yang ia kerjakan dengan bantuan teman-teman Pandai Ruang dan warga sekitar.
wisata-jogja
Gambar 1.4 geoforest watu payung
Kenapa saya menyebut Geoforest adalah Pengger versi update menandakan bukan hanya keberlanjutan, tetapi juga peningkatan? Sebab betul ada peningkatan. Dalam hal ini, peningkatan saya maksud adalah karya Wisnu Ajitama yang nampak semakin refined. Bila Wisata Jogja Pengger karya Wisnu masih terdiri dari gabungan bagian silangan dan pilinan, Wisata Jogja Geoforest ia sudah sama sekali meninggalkan bentuk menyilang terkesan kasar dan mengadopsi bentuk pilinan seluruhnya. Efek refined tersebut bersumber dari sini. Selain itu, peningkatan juga terjadi dari segi kecerdikan Wisnu menciptakan karyanya dengan memanfaatkan kemungkinan-kemungkinan estetis di lokasi.

Wisata Jogja Pengger karya Wisnu bisa dipindah-pindahkan sesuka hati tanpa mengubah nilainya (kecuali Pancawara). Tepat di tempat tinggi itu tumbuh juga pohon sekarang yang menjadi rangka dalam Wisnu. Kualitas sama juga berlaku untuk karya lainnya, misalnya Goro-Goro tentu terinspirasi dari bentuk cekung tebing tempatnya berdiri. Harold Bloom, seorang kritikus sastra, menganggap ciri puisi yang baik adalah inevitablity, juga berlaku untuk cabang seni yang lain ternyata.
wisata-jogja
Gambar 1.5 geoforest watu payung
Kekurangan-kekurangan saya indikasikan di atas tentu akan diperbaiki oleh pengelola seiring berkembangnya objek ini. Samping tetap menjaga kekayaan geologisnya, jelas Agus Priyino (salah satu anggota Pandai Ruang) telah begitu baik menjadi guide sukarela saya saat berkunjung ke Geoforest, pengelola akan menyeimbangkan kesan gersang bebatuan karang dengan menanam tanaman perdu dan rumput. Selain itu, pengelola juga akan membangun jalan setapak lebih baik, tempat ibadah, dan tempat makan sehingga fasilitas disini tidak akan kalah dengan adanya di Wisata Jogja Pengger.

Kekurangan tidak mungkin diperbaiki hanya kondisi alamiah tumbuhan jati saat kemarau. Namun begitu, Wisnu malah menganggap kontras antara karya seninya sekarang dipamerkan di Wisata Jogja Geoforest dengan cabang-cabang jati beserta dedaunan kering gugur akan menimbulkan efek lain. "Efek meditatif," terangnya. Mendengar ini saya mengangguk, mengalihkan pandangan saya pada Andum Tumtum dan jati-jati masih hijau di atas. Saya mencoba membayangkan kemarau turun membayangkan bagaimana sensasinya melihat karya curvey Wisnu bersanding dengan cecabang jati tajam.
Read More
DESA WISATA KETINGAN

DESA WISATA KETINGAN

wisata-jogja
Gambar 1.1 desa wisata ketingan
Tempat Tinggal Pilihan bagi Ribuan Burung Kuntul di Sleman. Suara ribuan burung kuntul terdengar ramai ketika memasuki kawasan Desa Wisata Jogja Ketingan. Sudah bertahun-tahun burung-burung itu memilih tinggal di pohon-pohon yang tinggi, berbagi tempat bersama warga sekitar dan hidup berdampingan.

Jam Buka Desa Wisata Ketingan
Senin - Minggu: buka 24 jam

Tak menyangka bahwa peresmian gapura dusun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tahun 1997 silam menjadi awal kehidupan baru warga Dusun Ketingan, Desa Tirtoadi, Mlati, Sleman. Pasalnya, beberapa hari setelah itu, fenomena unik terjadi. Ribuan burung kuntul tiba-tiba saja datang membuat sarang hampir semua pohon tinggi di dusun itu. Uniknya lagi, burung-burung hanya tinggal Wisata Jogja Ketingan, tidak dusun lain meskipun dusun-dusun berdekatan memiliki vegetasi sama.
wisata-jogja
Gambar 1.2 desa wisata ketingan
Kedatangan burung-burung jumlahnya ribuan mau tak mau mengubah seluruh sisi kehidupan warga mulanya biasa saja menjadi luar biasa.Awalnya, kehadiran burung-burung ini dianggap sebagai hama oleh warga. Masyarakat setempat takut produksi buah melinjo menurun akibat pohonnya dijadikan tempat meletakkan sarang. Masyarakat juga khawatir kesehatan Wisatawan Wisata Jogja terganggu akibat kotoran burung banyak terdapat di pekarangan jalan-jalan dusun. Itulah sebabnya, beberapa warga sempat mencoba mengusir kuntul-kuntul.

Alih-alih pergi, malah berkembang biak jumlahnya bertambah banyak. Sampai akhirnya, warga sadar mau berbagi tempat hidup bersama mereka. Tak ada lagi mau memburu burung-burung dan papan-papan peringatan untuk tidak berburu burung Di Wisata Jogja Ketingan pun dipasang beberapa sudutnya. Bahkan, ketika anakan kuntul-kuntul terjatuh dari sarangnya, warga bersedia merawat hingga sembuh dan siap dilepas kembali ke habitatnya.Bagi para peneliti satwa dan pecinta burung, Wisata Jogja Ketingan merupakan surga.

Mengamati tingkah polah kuntul-kuntul jumlahnya mencapai 7.000 ekor tak pernah membosankan. Bahkan warga sekitar telah hidup bertahun-tahun bersama mereka pun masih selalu mengamatinya. Warga hafal betul saat kuntul-kuntul mencari makan, membuat sarang baru, musim kawin, musim menetas dan bermigrasi. Benar, pada bulan September kuntul-kuntul ini akan bermigrasi, meninggalkan Wisata Jogja Ketingan beberapa saat. Suara mereka tidak akan terdengar ramai tak ada pula pagi-pagi menemani petani mengolah sawah.
wisata-jogja
Gambar 1.3 desa wisata ketingan
Burung hilang sejenak, membiarkan warga kembali ke kehidupan normal seperti sebelum burung-burung ini datang. Barulah pada pertengahan bulan Oktober, kuntul-kuntul ini pulang, kembali membuat sarang hidup seperti biasanya.Selain mengamati burung, acara rutin Merti Bumi selalu diselenggarakan pada bulan September pun ikut menarik perhatian. Pada acara tersebut, berbagai pertunjukan seni budaya seperti Wisata Jogja pagelaran wayang, kirab dan kenduri sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil bumi melimpah pun dapat disaksikan.

Memutuskan untuk tinggal di sana beberapa hari ikut larut dalam euforianya tentu akan menyenangkan. Jika tak sempat datang bulan September, cobalah live in beberapa hari sebelum masa panen raya ikut merayakan wiwitan (syukuran sebelum masa panen padi) atau datang sebelum masa tanam dan mengikuti tradisi angler (selamatan sebelum masa tanam padi). Selain pada acara-acara tersebut, Desa Wisata Jogja Ketingan tetap terbuka bagi ingin tahu dan belajar banyak tentang burung-burung ini sembari menikmati kesenian tradisional berupa gejog lesung, jathilan hingga pertunjukan pek bung (alat musik tradisional ditabuh terbuat dari kelenting).
wisata-jogja
Gambar 1.4 desa wisata ketingan
Ketika berkunjung ke Wisata Jogja ketingan jangan lupa untuk mengenakan topi atau pelindung kepala agar tak terkena kotoran burung. Bagi para pecinta fotografi, sebaiknya bawalah lensa tele untuk mengambil gambar burung karena mereka selalu berada dalam jarak nan cukup jauh. Agar tak kehilangan momen cobalah datang pagi atau sore hari ketika burung-burung ini sedang mencari makan sawah kemudian pulang ke sarang. Makin asyik lagi kalau kita mengunjunginya ketika musim petani membajak sawah. Kuntul-kuntul ini akan jelas terlihat tanpa terhalang tanaman padi. Rasanya, mendapat kesempatan mengunjungi melihat fenomena unik ini membuat kita sadar bahwa hidup berbagi dengan makhluk hidup lain itu indah dan menyenangkan.
Read More
TAMAN TEBING BREKSI

TAMAN TEBING BREKSI

wisata-jogja
Gambar 1.1 taman tebing breksi
Dulu Wisata Jogja Ditambang Kapurnya Sekarang Wisata Jogja Ditambang Pesonanya

Kehilangan fungsi sebagai tempat menambang batuan kapur, membuat kawasan Wisata Jogja Tebing Breksi Sambirejo Prambanan malah ramai didatangi pengunjung segala umur. Siapa sangka tempat dulunya tak banyak dilirik, sekarang menjadi tempat Wisata Jogja unik.Pada mulanya adalah abu. Berkubik-kubik abu dilontarkan Gunung Api Nglanggeran dalam erupsinya berpuluh-puluh juta tahun lalu. Waktu cuaca lalu bekerja, mengendapkan abu menjadi lumpur menjadi batuan. Begitulah kira-kira terjadinya batuan kapur besar dari beragam material Desa Sambirejo Prambanan.

Bertahun-tahun kawasan ini menjadi pundi-pundi ekonomi bagi warga sekitar penambang batuan kapur. Kikis demi kikis tubuh batu kapur tua itu adalah sumber mata pencaharian utama mereka. Lalu tahun 2014 datang setelah tersisa hanya sepersepuluh dari volume awal Wisata Jogja Tebing Breksi—dan membawa peneliti gabungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) meninjau Wisata Jogja Tebing Breksi. Hasilnya? Ditemukan jenis batuan tufan langka, sehingga Wisata Jogja Tebing Breksi ditetapkan sebagai salah satu Geoheritage Yogyakarta yang dilarang untuk ditambang lagi.
wisata-jogja
Gambar 1.2 taman tebing breksi
"Dilarang untuk ditambangkan dikarenakan nanti untuk kepentingan edukasi," kata ketua pengelola Wisata Jogja Tebing Breksi, Kholid Widianto dalam salah satu wawancaranya.

Namun sejarah Wisata Jogja Tebing Breksi sebagai sumber penghasilan warga sekitar tak lantas berhenti. Setelah tidak lagi menjadi tambang, segelintir orang datang menikmati rona senja Wisata Jogja Breksi dan iseng-iseng mengunggahnya ke sosial media. Dari sini, satu per satu wisatawan Wisata Jogja mulai berdatangan.
wisata-jogja
Gambar 1.3 taman tebing breksi
Kini, penggarapan Wisata Jogja Tebing Breksi sudah sangat terlihat hasilnya. Menjulang setinggi sekitar 30 meter, batuan kapur raksasa berlapis-lapis ini sudah dipahat membentuk relief dan patung dari cerita pewayangan: pahatan Arjuna membunuh Buto Caki, pahatan naga dengan mahkotanya, dan patung Semar. Semua karya pahatan ciptaan pemuda setempat bernama Anto. Dengan detail-detail setiap karya pahatannya mencerminkan seorang seniman telaten dan sabar.

Anak tangga dibangun disisi timur untuk kepentingan praktis naik ke tebing. Selain itu dengan latar batuan kapur bermacam gradasi, Wisata Jogja kawasan Tebing Breksi ada pula Tlatar Seneng serta amfiteater yang sering digunakan untuk kopi darat dan event nasional. Tlatar Seneng dengan bentuk melingkar dan terbuat dari batu, langsung mengingatkan kita dengan teater tempat pertunjukkan drama dari zaman Yunani klasik.

Ada pula tawaran objek-objek swafoto sekarang ini. Setidaknya ada dua belas objek swafot pada punggung tebing utama berselang-seling dengan rerumputan, kembang, dan pohon-pohon. Lalu, seperti Bukit Bintang atau Candi Ijo, ada pula tawaran memandang kota Yogyakarta dari ketinggian. Dari ketinggian Wisata Jogja Breksi, pucuk-pucuk tiga candi utama Prambanan, pesawat-pesawat hilir mudik Adisucipto, serta jalanan dan lampu-lampu Yogyakarta menjadi suguhan lanskap memanjakan menjadikan daya tarik wisatawan Wisata Jogja.
wisata-jogja
Gambar 1.4 taman tebing breksi
Makin indah semua ini saat senja meluruh dilangit, bila awan sedang sembunyi, matahari tunggang terlihat dengan semua kemegahannya terbenam digaris semu Yogyakarta.Diantarai oleh kolam ikan berair hijau dengan warna-warni koi, jalur putih kapur, dan meja-meja payung diatas rumput, sisi paling timur kawasan Wisata Jogja Breksi berjejer lapak-lapak kuliner menawarkan berbagai macam menu. Ada tongseng, rica-rica, dan soto.

paling terkenal adalah ayam ingkung Bu Asih, yang meskipun jauh dari pusat ingkung Bantul, tetap sering dikunjungi oleh pejabat-pejabat yang ingin menyantap ingkung dengan suasana Wisata Jogja Breksi.Kini Wisata Jogja Tebing Breksi telah menjadi tempat wisata yang juga menorehkan prestasi. Wisata Jogja Tebing Breksi resmi dibuka tanggal 30 Mei 2015 dengan penandatanganan prasasti oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, telah mendapatkan penghargaan sebagai Tempat Wisata Jogja Baru Terpopuler. Hal ini pantas-pantas saja, sebab musim liburan, Wisata Jogja Tebing Breksi memang bisa mencatat jumlah pengunjung beribu-ribu.
Read More
MALIOBORO

MALIOBORO

wisata-jogja
Gambar 1.1 malioboro
Menyusuri Jalan Karangan Bunga dan Surga Cinderamata di Jantung Kota Jogja

Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, Wisata Jogja Malioboro menjadi kembang pesonanya mampu menarik wisatawan Wisata Jogja. Tak hanya sarat kisah serta kenangan, Wisata Jogja Malioboro juga menjadi surga cinderamata di jantung Kota Jogja.

Matahari bersinar terik saat ribuan orang berdesak-desakan di sepanjang Wisata Jogja Jalan Malioboro. Mereka tidak hanya berdiri di trotoar namun meluber hingga badan jalan. Suasana begitu gaduh riuh. Tawa membuncah, jerit klakson mobil, alunan gamelan kaset, hingga teriakan pedagang menjajakan makanan, mainan anak-anak berbaur menjadi satu. Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya rombongan kirab yang ditunggu pun muncul.

Diawali oleh Bregada Prajurit Lombok Abang, iring-iringan kereta kencana mulai berjalan pelan. Kilatan blitz kamera, gemuruh tepuk tangan menyambut saat pasangan pengantin lewat. Semua berdesakan ingin menykasikan pasangan GKR Bendara dan KPH Yudhanegara melambaikan tangan nan menebarkan senyum ramah. Inilah yang menjadi ciri khas Wisata Jogja Malioboro.
wisata-jogja
Gambar 1.2 malioboro
Itulah pemandangan saat rombongan kirab pawiwahan ageng putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X lewat dari Keraton Yogyakarta menuju Bangsal Kepatihan. Ribuan orang berjejalan memenuhi Wisata Jogja Jalan Malioboro dari utara ke selatan. Dalam bahasa Sansekerta, Wisata Jogja malioboro berarti jalan karangan bunga karena pada zaman dulu ketika Keraton mengadakan acara, jalan sepanjang 1 km ini akan dipenuhi karangan bunga.

Meski waktu terus bergulir jaman telah berubah, posisi Wisata Jogja Malioboro sebagai jalan utama tempat dilangsungkannya aneka kirab perayaan tidak pernah berubah. Hingga saat ini Wisata Jogja Malioboro, Benteng Vredeburg, Titik Nol masih menjadi tempat dilangsungkannya beragam karnaval mulai dari gelaran Jogja Java Carnival, Pekan Budaya Tionghoa, Festival Kesenian Yogyakarta, Karnaval Malioboro, masih banyak lainnya.
wisata-jogja
Gambar 1.3 malioboro
Sebelum berubah menjadi jalanan ramai, Wisata Jogja Malioboro hanyalah ruas jalan sepi dengan pohon asam tumbuh di kanan kirinya. Jalan ini hanya dilewati oleh masyarakat hendak ke Keraton atau kompleks kawasan Indische pertama di Jogja seperti Loji Besar (Benteng Vredeburg), Loji Kecil (kawasan di sebelah Gedung Agung), Loji Kebon (Gedung Agung), maupun Loji Setan. Namun keberadaan Pasar Gede atau Pasar Beringharjo di sisi selatan serta adanya permukiman etnis Tionghoa di daerah Ketandan lambat laun mendongkrak perekonomian di kawasan tersebut.

Kelompok Tionghoa menjadikan Wisata Jogja Malioboro sebagai kanal bisnisnya, sehingga kawasan perdagangan nan awalnya berpusat di Beringharjo dan Pecinan akhirnya meluas ke arah utara hingga Stasiun Tugu. Melihat Wisata Jogja Malioboro berkembang pesat menjadi denyut nadi perdagangan pusat belanja, seorang kawan berujar bahwa Wisata Jogja Malioboro merupakan baby talk dari "mari yok borong". Di Wisata Jogja Malioboro Anda bisa memborong aneka barang mulai dari pernik cantik, cinderamata unik, batik klasik, emas permata hingga peralatan rumah tangga.
wisata-jogja
Gambar 1.4 malioboro
Bagi penggemar cinderamata, Wisata Jogja Malioboro menjadi surga perburuan asyik. Berjalan kaki di bahu jalan sambil menawar aneka barang yang dijual oleh pedagang kaki lima akan menjadi pengalaman tersendiri. Aneka cinderamata buatan lokal seperti batik, hiasan rotan, perak, kerajinan bambu, wayang kulit, blangkon, miniatur kendaraan tradisional, asesoris, hingga gantungan kunci semua bisa ditemukan dengan mudah. Jika pandai menawar, barang-barang tersebut bisa dibawa pulang dengan harga murah.

Selain menjadi pusat perdagangan, jalan yang merupakan bagian dari sumbu imajiner penghubung Pantai Parangtritis, Panggung Krapyak, Kraton Yogyakarta, Tugu, Gunung Merapi ini pernah menjadi sarang serta panggung pertunjukan para seniman Wisata Jogja Malioboro pimpinan Umbu Landu Paranggi. Dari mereka pulalah budaya duduk lesehan di trotoar dipopulerkan nang akhirnya sangat identik dengan Wisata Jogja Malioboro. Menikmati makan malam romantis di warung lesehan sembari mendengarkan pengamen jalanan mendendangkan lagu "Yogyakarta" milik Kla Project akan menjadi pengalaman sangat membekas di hati.
wisata-jogja
Gambar 1.5 malioboro
Wisata Jogja Malioboro adalah rangkaian sejarah, kisah,kenangan saling berkelindan di tiap benak orang yang pernah menyambanginya. Pesona jalan ini tak pernah pudar oleh jaman. Eksotisme Wisata Jogja Malioboro terus berpendar hingga kini menginspirasi banyak orang, serta memaksa mereka untuk terus kembali ke Yogyakarta. Seperti kalimat awal dalam sajak Melodia karya Umbu Landu Paranggi "Cintalah yang membuat diriku betah sesekali bertahan", kenangan kecintaan banyak orang terhadap Malioboro lah yang membuat ruas jalan ini terus bertahan hingga kini.

Keterangan: Karnaval serta acara yang berlangsung di Kawasan Malioboro biasanya bersifat insidental dengan waktu pelaksanaan tidak menentu. Namun ada beberapa kegiatan rutin diselenggarakan setiap tahun seperti Festival Kesenian Yogyakarta pada bulan Juni hingga Juli, serta Pekan Kebudayaan Tionghoa dilaksanakan berdekatan dengan perayaan tahun baru China (Imlek).
Read More
PUNCAK BECICI

PUNCAK BECICI

wisata-jogja
Gambar 1.1 puncak becici
Senja yang Tersembunyi di Balik Wisata Jogja Deretan Pinus Merkusii
Tersembunyi di balik deretan tanaman pinus merkusii tumbuh menjulang, langit senja di Bantul terlihat begitu mempesona. Dan ketika gelap datang, panorama lautan bintang-bintang imitasi pun membuat siapa saja yang memandang berdecak penuh kekaguman.

Jam Buka Puncak Becici
Senin - Minggu: pukul 06.00 - 17.00 WIB

Saat wisatawan Wisata Jogja  memacu kendaraan ke selatan Jogja, sengatan matahari masih terasa membakar kulit meskipun posisinya mulai bergeser ke arah barat. Setelah memasuki kawasan Desa Muntuk, barulah kegarangannya mulai tergantikan dengan teduh dan sejuknya udara perbukitan. Pemandangan lahan-lahan terasering kemudian berlanjut deretan pohon-pohon pinus menemani sisa perjalanan wisatawan ke tempat tujuan hingga kami mendapat sambutan berupa gapura selamat datang. Tak jauh dari gapura, beberapa gubuk sederhana tampak memenuhi salah satu bahu jalan, berderet rapi berdampingan.

Gubuk-gubuk sederhana itulah warga setempat menjamu para pengunjung kawasan Wisata Jogja Puncak Pinus Becici minuman dan makanan ringan yang dijual. Roda-roda kendaraan kami masih melaju hingga ujung jalan bersemen, tempat kendaraan-kendaraan pengunjung lain diparkir. Selanjutnya kami masih harus berjalan melalui jalan setapak masuk ke dalam bagian hutan pinus lebih rapat.
wisata-jogja
Gambar 1.2 puncak becici
Menurut salah satu anggota pokdarwis setempat, Wisata Jogja hutan pinus dikenal sebagai daerah Hutan Sudimoro 1 atau Wisata Jogja Becici Asri ini masih merupakan bagian dari Hutan Lindung menuju bawah pengelolaan RPH Mangunan.Berbeda Wisata Jogjajogja Hutan Pinus Mangunan lebih dulu populer sebagai kawasan Wisata Jogja, Wisata Jogja Becici Asri awalnya hanya dikelola sebagai hutan produksi penghasil getah pinus untuk bahan dasar terpentin dan gondorukem.
Namun panorama dari bukit bagian baratlah membuat orang-orang berdatangan untuk menikmati keindahannya hingga kawasan ini pun berubah menjadi destinasi Wisata Jogja.Nama Wisata Jogja Becici terdengar asing di telinga pun sebenarnya memiliki cerita sejarah tersendiri. Becici berasal dari gabungan kata "ambeg" berarti berdiam diri dan kata suci, dua kata merujuk pada cerita turun temurun kepercayaan masyarakat setempat.

Cerita tentang putra pendiri Desa Muntuk bertapa bukit bagian barat hutan pinus dan kemudian ingin disemayamkan bukit yang sama ketika meninggal dunia. Terlepas dari benar tidaknya cerita tutur ini, Wisata Jogja puncak Bukit Becici memang ditemukan sebuah petilasan menyerupai makam.Suara daun pinus bergesekan diterpa angin menjadi melodi alam menemani perjalanan kami menembus hutan pinus. Hanya perlu waktu sekitar lima belas menit dari parkiran untuk mencapai Wisata Jogja puncak Bukit Becici.
wisata-jogja
Gambar 1.3 puncak becici
Tak hanya barisan pohon-pohon pinus tinggi menjulang, kami juga menemui bangku-bangku dari batang pinus, ayunan kayu, beberapa gazebo sederhana dan gardu pandang dengan pengamanan ala kadarnya sepanjang tepi jalan setapak. Terdapat pula area datar lumayan luas untuk bermain serta camping ground dengan jarak pohon pinus tak terlalu rapat. Semakin dekat dengan puncak bukit, jarak pohon-pohon pinus ini pun semakin renggang. Hingga matahari yang tadinya terhalang daun-daun pinus pun kembali menampakkan diri, semakin condong ke arah barat namun masih bersinar penuh semangat. Menyilaukan setiap mata mencoba menatapnya.

Wisata Jogja Puncak Becici memang spot nan tepat untuk menikmati saat-saat matahari terbenam karena bukit ini menghadap ke arah barat. Tak heran ketika kami tiba berada Wisata Jogja puncak, sudah banyak orang menunggu momen-momen pergantian siang menuju malam. Ada yang terlihat asik berfoto menuju atas gardu pandang. Beberapa lainnya tampak berfoto tepi tebing dekat dengan pagar besi pengaman.
wisata-jogja
Gambar 1.4 puncak becici
Sementara ada pula terlihat duduk-duduk gazebo dan bangku-bangku dari kayu pinus tumbang. Mungkin menunggu giliran untuk berpose di atas gardu pandang. Sebuah ayunan tak berpenghuni pun menjadi pilihan saya untuk menikmati landscape disuguhkan sambil menunggu kesempatan menaiki gardu pandang.Matahari semakin rendah ketika tiba giliran saya mencoba menaiki gardu pandang. Dengan ekstra hati-hati karena tak ada perlengkapan semacam tali pengaman, saya akhirnya bisa duduk atas papan dibangun pada sebatang pohon pinus ini. Ada sensasi menggelitik ketika tempat saya pijak ini sedikit bergoyang diterpa angin.

Namun tak ingin menyia-nyiakan waktu menunggu giliran lumayan panjang, saya mencoba melawan rasa takut dengan bertahan sedikit lebih lama duduk atas gardu pandang hingga langit semakin gelap dan matahari pun mulai menyelimuti dirinya dengan awan-awan lembut batas cakrawala. Tak ingin buru-buru beranjak, kami menunggu hingga langit benar-benar gelap, menunggu hingga bintang-bintang imitasi mulai bermunculan dan berpendar cantik mengisi bidang-bidang gelap di bawah kami.
Read More
PANTAI POK TUNGGAL

PANTAI POK TUNGGAL

wisata-jogja
Gambar 1.1 pantai pok tunggal
Surga Tersembunyi yang Menantang Nyali. Perjalanan ke Wisata Jogja Pantai Pok Tunggal memang tak terduga. Awalnya disuguhi jalan yang sulit, ternyata berujung pada surga tersembunyi memikat hati dan menantang nyali. Sebatang pohon ikonik membuat wisata pantai ini makin cantik.

Jam Buka Pantai Pok Tunggal
Senin - Minggu: buka 24 jam

"Ah, menuju ke mana perjalanan ini?" batinku ketika mobil membawaku dan calon writer wisatawan lainnya mulai terantuk-antuk menyusuri jalan bebatuan antara dua bukit karang. Kami bergerak pelan sepanjang jalan 2 kilometer yang sempit, berkelok-kelok agak terjal. Sekejap adrenalin berdesir ketika melewati tikungan dengan karang besar menjorok di atas kepala.Lepas dari perjalanan mendebarkan, sebuah pemandangan cantik pun terbentang depan mata. Hamparan wisata pantai pasir putih dengan ombak biru menghempas seolah menjadi penawar lelah setelah menyusuri jalan sempit bebatuan tadi.
wisata-jogja
Gambar 1.2 pantai pok tunggal
Terlihat beberapa remaja asyik bermain ombak pantai sambil sesekali bergaya depan kamera. Sebatang pohon Duras tumbuh rindang bibir Wisata Jogja pantai bagus menjadi ikon wisata pantai. Pohon yang konon sulit tumbuh ini sangat dijaga keberadaannya oleh penduduk setempat, jadi jangan heran bila ada teguran jika memanjat pohon tersebut.Namun pesona sesungguhnya dari Wisata Jogja Pok Tunggal adalah barisan tebing karang berdiri gagah bagaikan benteng melindungi wisata pantai dari dunia luar.

Tebing-tebing tegak lurus seperti dinding karang setinggi 50-an meter ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai arena olahraga panjat tebing. Tentu saja butuh nyali keterampilan luar biasa untuk memanjat tebing ini karena hingga kini belum ada jalur pemanjatan (Sept 2012). Semoga tak lama lagi ada pemanjat menaklukkan tebing ini dan membuka jalurnya.Tebing-tebing karang Wisata Jogja pantai masih terdapat primata liar. Ketika wisatawan berkunjung, terlihat kawanan monyet liar melompat dari balik tebing di sebelah timur.
wisata-jogja
Gambar 1.2 pantai pok tunggal
Anehnya wisata pantai juga terdapat mata air tawar, kemungkinan besar berasal dari aliran sungai bawah tanah khas daerah karst. Sumber air itulah memenuhi kebutuhan warung-warung makan dan kamar mandi umum hasil swadaya masyarakat setempat.Menikmati keindahan Wisata Jogja Pantai Pok Tunggal takkan lengkap bila tidak meluangkan waktu sejenak untuk menunggu matahari tenggelam balik cakrawala.

Tadi sore kami bahkan bertemu dengan rombongan bule yang menggendong ransel besar, sepertinya mereka akan berkemah wisata pantai ini. Asyik juga bermalam di tenda sambil menikmati hembusan angin Wisata Jogja  pantai serta deburan ombak setelah menikmati lembayung senja. Bila tidak membawa tenda, kita bisa menyewa tenda dome pada penduduk setempat. Namun bila memutuskan untuk pulang malam, Anda harus ekstra hati-hati.
wisata-jogja
Gambar 1.4 pantai pok tunggal
Jalan sempit dan berbatu itu sekali lagi menantang nyali karena belum dilengkapi lampu penerang sama sekali.Pesona Wisata Jogja Pantai Pok Tunggal dengan hamparan pasir putih dikelilingi oleh dinding perbukitan merupakan lokasi yang asyik untuk dieksplorasi. Wisata Jogja Pantai Pok Tunggal terletak antara Wisata Jogja Pantai Indrayanti dan Pantai Siung ini semakin mengukuhkan Gunungkidul sebagai gudangnya wisata pantai-pantai cantik berpasir putih yang masih alami.
Read More
PANTAI PARANGKUSUMO

PANTAI PARANGKUSUMO

wisata-jogja
Gambar 1.1 pantai parangkusumo
Wisata Jogja Pantai Cinta di Yogyakarta. Wisata Jogja Pantai Parangkusumo mengajak anda merasakan pengalaman spiritual tak terlupakan, melawati Batu Cinta sekaligus mengenang pertemuan Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul.

Jam Buka Pantai Parangkusumo
Senin - Minggu: buka 24 jam

Nuansa sakral akan segera terasa sesaat setelah memasuki kompleks Wisata Jogja Pantai Parangkusumo, wisata pantai terletak 30 km dari pusat kota Yogyakarta diyakini sebagai pintu gerbang masuk ke istana laut selatan. Wangi kembang setaman akan segera tercium ketika melewati deretan penjual bunga mudah dijumpai, berpaduan wangi kemenyan dibakar sebagai salah satu bahan sesajen. Sebuah nuansa jarang ditemui di Wisata Jogja pantai lain.
wisata-jogja
Gambar 1.2 pantai parangkusumo
Kesakralan semakin terasa ketika anda melihat taburan kembang setaman serangkaian sesajen Batu Cinta terletak di dalam Puri Cepuri, tempat Panembahan senopati bertemu dengan Ratu Kidul dan membuat perjanjian. Senopati kala itu duduk bertapa batu berukuran lebih besar sebelah utara sementara Ratu Kidul menghampiri duduk di batu lebih kecil di sebelah selatan.

Pertemuan Senopati dengan Ratu Kidul itu mempunyai rangkaian cerita nan unik sangat berpengaruh terhadap hubungan Kraton Yogyakarta dengan Kraton Bale Sokodhomas dikuasai Ratu Kidul. Semuanya bermula ketika Senopati melakukan tapa ngeli untuk menyempurnakan kesaktian. Sampai di saat tertentu pertapaan, tiba-tiba di Wisata Jogja pantai terjadi badai, pohon-pohon di tepian tercabut akarnya, air laut mendidih dan ikan-ikan terlempar ke daratan.
wisata-jogja
Gambar 1.3 pantai parangkusumo
Kejadian itu membuat Ratu Kidul menampakkan diri ke permukaan lautan, menemui Senopati akhirnya jatuh cinta. Senopati mengungkapkan keinginannya agar dapat memerintah Mataram memohon bantuan Ratu Kidul. Sang Ratu akhirnya menyanggupi permintaan itu dengan syarat Senopati dan seluruh keturunannya mau menjadi suami Ratu Kidul. Senopati akhirnya setuju dengan syarat perkawinan itu tidak menghasilkan anak.

Perjanjian itu membuat Kraton Yogyakarta sebagai salah satu pecahan Mataram memiliki hubungan erat dengan istana laut selatan. Buktinya adalah dilaksanakannya upacara labuhan alit setiap tahun sebagai bentuk persembahan. Salah satu bagian dari prosesi labuhan, yaitu penguburan potongan kuku dan rambut serta pakaian Sultan berlangsung dalam areal Puri Cepuri.

Tapa Senopati membuahkan hasil juga membuat banyak orang percaya bahwa segala jenis permintaan akan terkabul bila mau memanjatkan permohonan di dekat Batu Cinta. Tak heran, ratusan orang tak terbatas kelas dan agama kerap mendatangi kompleks ini pada hari-hari dianggap sakral. Ziarah ke Batu Cinta diyakini juga dapat membantu melepaskan beban berat ada pada diri seseorang menumbuhkan kembali semangat hidup.
wisata-jogja
Gambar 1.4 pantai parangkusumo
Selain melawati Batu Cinta dan melihat prosesi labuhan, anda juga bisa berkeliling Wisata Jogja pantai dengan naik kereta kuda. Anda akan diantar menuju setiap sudut Parangkusumo, dari sisi timur ke barat. Sambil naik kereta kuda, anda dapat menikmati pemandangan hempasan ombak besar dan desau angin semilir.

Bila lelah, Wisata Jogja Parangkusumo memiliki sejumlah warung menjajakan makanan. Banyaknya jumlah peziarah membuat wilayah Wisata Jogja pantai hampir selalu ramai dikunjungi, bahkan hingga malam hari. Cukup banyak pula para peziarah menginap Wisata Jogja pantai untuk memanjatkan doa. Bagi anda ingin merasakan pengalaman spiritual Wisata Jogja Parangkusumo bisa bergabung dengan para peziarah itu untuk bersama berdoa.
Read More
PANTAI NGRENEHAN

PANTAI NGRENEHAN

wisata-jogja
Gambar 1.1 pantai ngrenehan
Wisata Jogja Pantai Ngrenehan para wisatawan dapat menyaksikan aktivitas kegiatan nelayan dan menikmati ikan siap saji atau membawa ikan segar sebagai oleh-oleh.

Jam Buka Pantai Ngrenehan
Senin - Minggu: buka 24 jam

Terletak di desa Kanigoro Kecamatan Saptosari kurang lebih 30 km sebelah selatan kota Wonosari. Suatu Wisata Jogja pantai berupa teluk yang dikelilingi hamparan perbukitan kapur dan memiliki panorama yang sangat memukau  wisatawan dengan deburan ombak menerpa pasir putih. Para wisatawan Wisata Jogja dapat menyaksikan aktivitas kegiatan nelayan dan menikmati ikan siap saji atau membawa ikan segar sebagai oleh-oleh.
wisata-jogja
Gambar 1.2 pantai ngrenehan
Masih dalam satu kawasan dengan Wisata Jogja Pantai Ngrenehan kurang lebih 1 km sebelah Barat terdapat Wisata Jogja Pantai Ngobaran dan Wisata Jogja Pantai Nguyahan. Setiap bulan purnama pada hari raya Nyepi di Wisata Jogja Pantai Ngobaran di laksanakan upacara Melasti.

Upacara Melasti adalah upacara pensucian diri untuk menyambut hari raya Nyepi oleh seluruh umat Hindu. Upacara Melasti digelar untuk menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan. Upacara Melasti dilaksanakan di pinggir pantai dengan tujuan mensucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu dan membuangnya ke laut. Dalam kepercayaan Hindu, sumber air seperti danau, dan laut dianggap sebagai air kehidupan (tirta amerta).
wisata-jogja
Gambar 1.3 pantai ngrenehan
Selain melakukan persembahyangan, upacara Melasti juga adalah pembersihan dan penyucian benda sakral milik pura (pralingga atau pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya). Benda-benda tersebut diarak dan diusung mengelilingi desa. Hal ini dimaksudkan untuk menyucikan desa.Dalam upacara ini, masyarakat dibentuk berkelompok ke sumber-sumber air seperti danau dan laut.Satu kelompok berasal dari wilayah atau desa yang sama.
wisata-jogja
Gambar 1.4 pantai ngrenehan
Seluruh peserta Wisata Jogja pantai ini mengenakan baju putih. Para pemangku berkeliling dan memercikan air suci kepada seluruh warga yang datang serta perangkat-perangkat peribadatan dan menebarkan asap dupa sebagai wujud mensucian. Pelaksaaan upacara Melasti dilengkapi dengan berbagai sesajian sebagai simbol Trimurti, 3 dewa dalam Agama Hindu, yaitu Wisnu, Siwa, dan Brahma, serta Jumpana, singgasana Dewa Brahma.
Read More
PANTAI KRAKAL

PANTAI KRAKAL

wisata-jogja
Gambar 1.1 pantai krakal
Menyongsong Barrel di Wisata Jogja Pantai Krakal. Deretan wisata pantai-pantai indah laut selatan di Gunungkidul menyembunyikan beberapa spot surfing yang menantang, salah satunya adalah Wisata Jogja Pantai Krakal.

Jam Buka Pantai Krakal
Senin - Minggu: buka 24 jam

Wisata Jogja Pantai Krakal sudah lama kondang sebagai salah satu wisata pantai di ujung selatan Jogja memiliki keindahan luar biasa. Garis pantainya landai dan ditaburi pasir putih dengan hempasan ombak yang jernih. Batu karang menghiasi sebagian besar bibir wisata pantai, menjadi rumah bagi ikan-ikan karang berwarna-warni.
wisata-jogja
Gambar 1.2 pantai krakal
Ikan damselfish kuning dengan aksen biru di punggungnya, ikan kepe-kepe (butterflyfish) bergaris-garis biru tua dan biru muda, serta sekelompok ikan kecil berwarna biru terang berenang antara bebatuan. Kaki-kaki bintang laut hitam menjulur keluar dari balik batu tempat persembunyian mereka. Bosan bermain di pinggir pantai? Cobalah berjalan mengarungi lepas Wisata Jogja pantainya.

Sederet batu karang menyembul ke permukaan dan berbaris memanjang seolah membentuk sebuah jalan setapak lautan. Jangan lupa untuk mengenakan alas kaki mengingat tajamnya batu-batu karang ini. Beberapa nelayan melintas, mencari tempat strategis untuk melempar joran pancing. Asyik menyelam laut dangkal untuk mencari umbal, sejenis hewan laut kecil yang hidup menempel pada batu. Oleh penduduk setempat, umbal ini kemudian diolah menjadi rempeyek yang gurih.
wisata-jogja
Gambar 1.3 pantai krakal
Selain memiliki kecantikan nan eksotik, wisata Krakal ternyata menyembunyikan ombak cocok untuk bermain selancar. Surfer harus berjalan menuju ke deretan batu karang lepas Wisata Jogja pantai untuk kemudian menyongsong ombak bertipe reef break yang cukup menantang. Dasar lautnya didominasi oleh karang sehingga surfer harus ekstra hati-hati.
wisata-jogja
Gambar 1.4 pantai krakal
Dry season antara bulan Maret dan September adalah waktu terbaik untuk menunggu barrel di wisata Krakal. Meski terletak sekitar 2 jam perjalanan mobil dari Jogja, akses jalan menuju Wisata Jogja Pantai Krakal terbilang cukup bagus dan rata. Deretan warung makan dan beberapa hotel juga dapat dengan cukup mudah ditemui sekitar.

Wisata Jogja pantai, sehingga memudahkan Anda ingin menginap sambil menunggu ombak terbaik untuk berselancar. Namun, surfing bukanlah jenis olahraga cukup populer kalangan penduduk setempat. Anda harus membawa papan surfing sendiri karena belum ada tempat persewaan surfboard di sini.
Read More
PANTAI GLAGAH

PANTAI GLAGAH

wisata-jogja
Gambar 1.1 pantai glagah
Ketika Ombak Garang Berpadu dengan Laguna yang Tenang. Wisata Jogja pantai paling terkenal di Kulon Progo ini kita bisa memancing, bersepeda, menaiki cano di laguna, bermotorcross ria, hingga sekedar duduk santai menikmati tetrapod berjuang memecah ombak sambil menunggu sunset tiba.

Jam Buka Pantai Glagah
Senin - Minggu: buka 24 jam

Pemecah ombak dan laguna, dua kata itu langsung terlintas ketika mendengar nama Wisata Jogja Pantai Glagah. Keduanya seperti menunjukkan dua sisi berbeda dari pantai berpasir hitam ini. Ratusan tetrapod berjajar sisi barat tanpa ampun memecah ombak Laut Selatan terkenal garang.
wisata-jogja
Gambar 1.2 pantai glagah
Ketika bulan baru dan ombak pantai menggulung-gulung, kita dapat melihat bagaimana ombak pecah, buihnya menghambur ke daratan. Sementara itu, laguna tenang nan luas dekatnya nampak begitu bersahabat bagi anak-anak kecil ingin bermain air. Ada kapal-kapal wisata tampak terparkir rapi di pinggir laguna, begitu pula dengan perahu bebek warna-warni menunggu untuk ditumpangi.

Bagi para pecinta olahraga silahkan bersepeda menyusuri wisata pantai, naik ATV ataupun menaklukkan medan berpasir dengan motorcross. Laguna yang tenang juga asik digunakan untuk mengayuh dayung kano. Jika khawatir melepas anak-anak bermain air wisata pantai, ada kolam renang kecil bagi mereka sehingga bisa tetap berenang dengan aman.

Selain itu, Wisata Jogja Pantai Glagah juga menjadi surga bagi para pemancing. Memancing dengan teknik casting atas tetrapod tentu menjadi pengalaman tersendiri. Beberapa jenis ikan seperti Surung, Caru (baby GT), Talang, Pethek (Mlawis), Garon, Layur dan lain-lain.
wisata-jogja
Gambar 1.3 pantai glagah
Saat matahari sedang terik, menikmati buah semangka atau melon segar dijual jalan menuju wisata pantai langsung dari petani lokal tentu sangat menggiurkan. Nimatilah buah-buahan itu sambil duduk di lincak-lincak diteduhi oleh pepohonan cemara udang sepanjang bibir laguna. Jika lapar datang, beberapa warung menjual aneka olahan ikan di sekitar wisata pantai glagah dapat memadamkan rasa lapar seketika.
wisata-jogja
Gambar 1.4 pantai glagah
Setelah seharian bermain di Wisata Jogja pantai Glagah, jangan terburu-buru untuk pergi. Tunggu hingga matahari pulang ke peraduannya. Duduk dan menghadaplah ke barat di pinggir jalan dekat barisan pemecah ombak, nikmati cahaya emas memantul sempurna dari permukaan laut dan menyusup melewati celah tetrapod. Dengarkan debur ombak yang pecah, lihatlah langit semakin jingga dan rasakan laguna semakin tenang. Mereka akan menutup hari dengan begitu manis dan romantis.
Read More
PANTAI BARU

PANTAI BARU

wisata-jogja
Gambar 1.1 pantai baru
Tempat Piknik Asyik dengan Kincir Angin yang Unik. Kerindangan pohon cemara udang membuat Wisata Jogja pantai ini cocok sebagai tempat piknik keluarga. Pemandangannya pun jadi makin unik dengan kehadiran puluhan kincir angin menjadi penghasil listrik utama di wisata pantai ini.

Jam Buka Pantai Baru
Senin - Minggu: buka 24 jam

Angin semilir menerpa wajah kami ketika wisatawan menyusuri Jalan Jalur Lintas Selatan, Bantul, Yogyakarta. Tidak ada kendaraan melintas, hanya pemandangan gumuk pasir luas dan tertutup barisan semak kecoklatan. Beberapa tiang besar terlihat mencolok ujung horizon, berdiri tegak dengan baling-baling berputar ke ujungnya. Ketika mendekat, jumlah kincir angin kami lihat pun semakin banyak, terdiri atas berbagai ukuran beranekaragam.

Kincir-kincir besar terlihat menjulang puluhan meter, ditemani oleh kincir angin kecil menempel tiang lampu jalanan. Inilah pemandangan unik menyambut kami ketika berkunjung ke Wisata Jogja Pantai Baru, sebuah tempat wisata ramah lingkungan di selatan Yogyakarta. Wisata Jogja Pantai Baru memang tidak terlalu terkenal jika dibandingkan dengan Parangtritis atau Krakal, namun keunikannya layak untuk diperbincangkan.
wisata-jogja
Gambar 1.2 pantai baru
Wilayahnya berbatasan langsung dengan wisata jogja Pantai Pandansimo dan Pantai Kuwaru, hanya beberapa ratus meter dari Muara Sungai Progo. Wisata Pantai ini disebut pantai "baru" karena baru diresmikan sebagai objek wisata pada bulan Mei 2010, sangat "terlambat" dibandingkan wisata pantai lain ada sekitarnya. Salah satu keunikan wisata pantai ini adalah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) dekat pintu masuknya, terlihat puluhan kincir angin berdiri tegak antara kebun dan semak-semak.

Setelah beristirahat sejenak dari perjalanan, wisatawan pun memutuskan untuk berkeliling mencari hal-hal menarik ada wisata pantai ini. Kawasan Wisata Jogja  pantai terasa cukup sepi sore itu, dengan hanya beberapa orang sibuk berfoto ria antara pohon cemara udang nan teduh. Semburat biru terlihat antara batang-batang pohon kehijauan, menunjukkan keindahan laut selatan dengan ombaknya tak pernah tenang. Terkadang, terdengar suara motor ATV berjalan kencang di atas pasir pantai hitam, berpadu dengan suara ombak dari laut lepas.

Teduhan pohon cemara udang membuat matahari siang tidak terlalu terik. Udara sekitar wisata pantai justru terasa sejuk seperti berada di hutan, tanpa ada rasa gerah sering kita rasakan wisata pantai-pantai lain. Hal ini membuat Wisata Jogja Pantai Baru cocok dikunjungi untuk bersantai bersama keluarga, terbukti dari beberapa rombongan sedang asyik berpiknik ke pesisir Wisata Jogja Pantai Baru. Sambil tiduran tikar atau hammock, kita bisa menikmati suasana wisata pantai nan sejuk. Ngobrol bersama kawan pun terasa asyik ditemani es kelapa muda banyak dijual sekitar kawasan wisata pantai.
wisata-jogja
Gambar 1.3 pantai baru
Jika bosan, kita juga bisa mengendarai motor ATV sambil menjajal trek berpasir naik-turun sekitar hutan wisata pantai. Puas melihat-lihat daerah wisata pantai nan sepi, kami pun kembali dibuat penasaran dengan kehadiran beberapa kincir angin ada sepanjang jalan menuju Wisata Jogja Pantai Baru. Ada puluhan menara kincir angin berdiri tegak antara kebun palawija. Ukurannya memang tidak sebesar kincir angin di Eropa bisa mencapai tinggi ratusan meter, namun kehadirannya sudah cukup menyita perhatian.

Tiangnya terbuat dari besi disusun seperti menara seluler, dengan baling-baling besar ujungnya. Baling-baling ini memiliki struktur khusus yang bisa bergerak bebas secara horizontal. Sebuah sirip bagian belakang menjadi pengendali utama pergerakan struktur ini, sehingga baling-baling tersebut bisa bergerak tepat ke arah datang angin untuk memaksimalkan tenaga kinetik yang ditangkap.

Rupanya kincir tersebut merupakan hasil bantuan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) pada tahun 2010. Bantuan ini merupakan bagian dari program uji coba pembangkit listrik tenaga alternatif untuk mencukupi kebutuhan energi kawasan Wisata Jogja Pantai Baru. Selain menggunakan tenaga angin, rupanya pembangkit listrik ini juga menggunakan tenaga matahari dan biogas dari kotoran sapi milik warga.

Secara keseluruhan, sistem pembangkit listrik disebut Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) ini mampu menghasilkan energi cukup untuk menghidupi berbagai kebutuhan masyarakat sekitar Wisata Jogja pantai baru, mulai dari kebutuhan listrik kios-kios makanan laut hingga menjalankan mesin pembuat es bagi para nelayan baru bersandar.
wisata-jogja
Gambar 1.4 pantai baru
Selain sebagai pembangkit listrik, kehadiran kincir angin ini juga menarik perhatian para wisatawan. Bentuknya nan unik sering dijadikan objek foto para pengunjung datang, baik sekedar memotret dari jauh hingga selfie di depan menara. Sayangnya, posisi kincir angin ada di tengah kebun dan semak-semak sedikit menyulitkan kita untuk berfoto lebih dekat. Selain itu, beberapa kincir angin juga terlihat mulai rusak, mulai dari sekedar berkarat hingga kehilangan baling-baling. Tapi hal ini tetap tidak menghilangkan niat para wisatawan untuk mengabadikan pemandangan unik ala Eropa tersebut.

Setelah beberapa jam berkeliling dan menikmati suasana pesisir laut selatan yang sejuk, kami pun memutuskan untuk pulang. Cahaya mentari temaram mulai menghilang ufuk barat, menyajikan pemandangan siluet kincir angin sayang untuk dilewatkan. Kami pun kembali menyusuri Jalan Jalur Lintas Selatan panjang dan sepi, namun kali ini kami ditemani cahaya lampu jalan yang dengan kincir-kincir kecil di atasnya. Sungguh pemandangan yang menawan.
Read More
PANTAI SUNDAK

PANTAI SUNDAK

wisata-jogja
Gambar 1.1 pantai sundak
Perkelahian Asu dan Landak yang Menuai Berkah. Bukan cuma ombak saja yang bisa dinikmati ketika ke Wisata Jogja pantai ini, tetapi juga bukti sejarah dan berkah yang ada misalnya gua karang menjadi tempat perkelahian asu (anjing) dan landak.

Jam Buka Pantai Sundak
Senin - Minggu: buka 24 jam

Wisata Jogja Pantai Sundak tak hanya memiliki pemandangan alam nan mengasyikkan, tetapi juga menyimpan cerita. Nama Sundak ternyata mengalami evolusi yang bukti-buktinya bisa dilacak secara geologis.

Agar tahu bagaimana evolusinya, maka pengunjung mesti tahu dulu kondisi pinggiran Wisata Jogja Pantai Sundak dulu. Bagian pinggir barat pantai ketika wisatawan berkunjung terdapat masjid, ruang kosong sekarang dimanfaatkan sebagai tempat parkir. Sementara sebelah timur terdapat gua ini terbentuk dari batu karang berketinggian kurang lebih 12 meter. Memasuki gua, akan dijumpai sumur alami tempat penduduk mendapatkan air tawar.

Wilayah ini diuraikan di atas sebelum tahun 1930 masih terendam lautan. Konon, air sampai ke wilayah kini dibangun masjid, batu karang membentuk gua pun masih terendam air. Seiring proses geologi wisata pantai selatan, permukaan laut menyusut dan air lebih menjorok ke laut. Batu karang dan wilayah dekat masjid akhirnya menjadi daratan baru kemudian dimanfaatkan penduduk pantai untuk aktivitas ekonominya hingga saat ini.
wisata-jogja
Gambar 1.2 pantai sundak
Ada fenomena alam unik akibat aktivitas tersebut akhirnya menjadi titik tolak penamaan Wisata Jogja pantai ini. Jika musim hujan tiba, banyak air dari daratan dapat mengalir menuju lautan. Akibatnya, dataran sebelah timur pantai membelah sehingga membentuk bentukan seperti sungai. Air mengalir seperti mbedah (membelah) pasir. Bila kemarau datang, belahan itu menghilang, seiring dengannya air laut datang membawa pasir. Fenomena alam inilah menyebabkan nama pantai menjadi Wedibedah (pasir yang terbelah). Saat wisatawan datang wedi tengah tidak terbelah.

Perubahan nama berlangsung beberapa puluh tahun kemudian. Sekitar tahun 1976, ada sebuah kejadian menarik. Suatu siang, seekor anjing sedang berlarian di daerah wisata pantai memasuki gua karang bertemu dengan seekor landak laut. Karena lapar, si anjing bermaksud memakan landak laut itu tetapi si landak menghindar. Terjadilah sebuah perkelahian ini akhirnya dimenangkan si anjing dengan berhasil memakan setengah tubuh landak laut keluar gua dengan rasa bangga. Perbuatan si anjing diketahui pemiliknya, bernama Arjasangku, melihat setengah tubuh landak laut mulut anjing. Mengecek ke dalam gua, ternyata pemilik menemukan setengah tubuh landak laut yang tersisa.
wisata-jogja
Gambar 1.3 pantai sundak
Nah, sejak itu, nama Wedibedah berubah menjadi Sundak, singkatan dari asu (anjing) dan landak. Tak dinyana, perkelahian itu membawa berkah bagi penduduk setempat. Setelah selama puluhan tahun kekurangan air, akhirnya penduduk menemukan mata air. Awalnya, si pemilik anjing heran karena anjingnya keluar gua dengan basah kuyup. Hipotesanya, di gua tersebut terdapat air dan anjingnya sempat tercebur ketika mengejar landak.

Setelah mencoba menyelidiki dengan beberapa warga, ternyata perkiraan tersebut benar. Jadilah kini, air dalam gua dimanfaatkan untuk keperluan hidup penduduk. Dari dalam gua, kini dipasang pipa untuk menghubungkan dengan penduduk. Temuan mata air ini mengobati kekecewaan penduduk karena sumur dibangun sebelumnya tergenang air laut.

Nah, bila kondisi tahun 1930 saja seperti yang dikatakan di atas, dapat diperkirakan kondisi ratusan tahun sebelumnya. Tentu sangat banyak organisme laut memanfaatkan bagian bawah karang kini menjadi gua kini wilayah menjadi daratan. Karenanya, banyak arkeolog percaya bahwa sebagai konsekuensi dari proses geologis yang ada, banyak organisme laut tertinggal kini tertimbun menjadi fosil. Soal fosil apa yang ditemukan, memang hingga kini belum banyak penelitian yang mengungkapkan.
wisata-jogja
Gambar 1.4 pantai sundak
Selain menawarkan saksi bisu sejarahnya, Wisata Jogja Sundak juga menawarkan suasana malam sangat menyenangkan. Anda bisa menikmati angin malam dan bulan sambil memesan ikan mentah untuk dibakar beramai-ramai bersama teman. Dengan membayar beberapa ribu, Anda dapat membeli kayu untuk bahan bakar. Kalau malas, pesan saja matang sehingga siap santap. Tak perlu bingung mencari tempat menginap. Pengunjung bisa tidur di mana saja, mendirikan tenda, atau tidur saja di bangku warung kalau malam tak terpakai. Kegelapan tak perlu diributkan, bukankah membosankan jika hidup terus terang benderang?

Kalau mau, berinteraksi dengan penduduk bisa menjadi suatu pencerahan. Anda bisa mengetahui bagaimana penduduk hidup, kebudayaan mereka, tentu saja orang baru mungkin saja mampu mengubah pandangan hidup anda. Menemui Mbah Tugiman biasanya berjaga di tempat parkir atau Mbah Arjasangku bisa jadi pilihan. Mereka merupakan salah satu sesepuh di Wisata Jogja pantai Sundak. Bercakap dengan mereka membuat anda tidak sekedar menyaksikan bukti sejarah tetapi juga mendapat cerita dari orang yang menyaksikan bagaimana sejarah terukir. Datanglah, semua di sana sudah menunggu!
Read More